Search
Close this search box.
Deepfakes Teknologi
Insight Penetration Testing

Dampak Buruk Deepfake Teknologi

5/5 - (4 votes)

Di zaman yang semakin maju dan canggih ini, masyarakat dihadapkan dengan teknologi-teknologi yang sangat membantu untuk kehidupan sehari-hari mereka. Semisalnya kehadiran smartphone untuk komunikasi, hingga transportasi super cepat untuk bepergian.

Kendati demikian, ternyata ada fakta gelap di balik maraknya perkembangan teknologi ini, misalnya munculnya praktik penyalahgunaan privasi, penipuan hingga berita bohong yang berujung menyesatkan.

Lebih lanjut, dengan berkembangnya teknologi ini, juga berdampak terhadap hadirnya teknologi baru yang canggih namun sangat berbahaya seperti deepfake.

 

Apa Itu Deepfake?

Deepfake merupakan sebuah teknologi kecerdasan buatan yang mampu untuk merekayasa atau meniru citra manusia. Di Indonesia, teknologi deepfake ini pertama kali dicetuskan pada 2017 lalu.

Deepfake tersebut bekerja dengan cara menggabungkan gambar atau video lalu memanipulasinya sesuai keinginan pengguna. Contohnya memanipulasi bentuk wajah pada gambar atau video dengan kepentingan-kepentingan tertentu.

Hadirnya teknologi deepfake tersebut secara positifnya tentu berdampak terhadap perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Artinya, masyarakat Indonesia juga ikut melakukan inovasi serta mampu untuk bersaing dengan ahli teknologi dari negara lain.

Namun, dari banyaknya dampak positif yang dirasakan, masih ada juga dampak negatif yang muncul karena hadirnya teknologi deepfake ini. Seperti penipuan, pencemaran nama baik dan hoaks.

 

Kenapa Deepfake Berpotensi Membuat Hoaks?

Seperti yang ditulis pada awal tulisan ini, bahwa teknologi deepfake merupakan sebuah kecerdasan buatan yang mampu untuk merekayasa dan meniru citra manusia. Tentunya, jika teknologi deepfake ini disalahgunakan, maka akan mampu untuk menyebar hoaks di tengah masyarakat.

Kemampuan teknologi deepfake yang mampu untuk meniru wajah seseorang melalui gambar dan video ini, menjadi faktor utama dari dampak negatif seperti hoaks hingga pencemaran nama baik itu terjadi. Sebab, oknum yang berniat buruk akan dengan mudah memalsukan informasi yang ada melalui teknologi deepfake ini.

Biasanya, teknologi deepfake ini bekerja dengan cara memanipulasi wajah seseorang. Hal tersebut mereka lakukan dengan cara menggabungkan satu foto ke foto yang lain dan mengeditnya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Bagi sebagian masyarakat, tentunya tak masalah atau tak menimbulkan dampak yang besar jika wajah mereka dimanipulasi. Namun, bagi tokoh-tokoh penting atau politisi dan semacamnya, tentu hal ini menjadi risiko yang tinggi, sebab akan berbahaya jika foto yang dimanipulasi melalui teknologi deepfake itu disalahgunakan.

Walau deepfake baru hadir sejak 2017 lalu, ternyata sudah banyak kasus yang timbul akibat kehadirannya. Rata-rata, yang terkena imbasnya dari penyalahgunaan teknologi deepfake ini adalah publik figur dan tokoh politisi. Sebab, merekalah yang sering menjadi sorotan di muka publik.

 

Apakah Penyalahgunaan Teknologi Deepfake Bisa Diproses Hukum?

Deepfake merupakan hasil dari olah imaji atau wajah lewat teknologi komputer. Cara kerjanya ini dengan memanipulasi gambar atau foto sesuai dengan wajah siapa yang ingin mereka palsukan.

Karena praktik dari deepfake ini tak jarang yang berefek merugikan kepada korban, maka beberapa negara telah melarang penggunaan deepfake non-konsensual atau tanpa kesepakatan beredar.

Salah satu negara yang menolak teknologi deepfake ini digunakan tanpa kesepakatan adalah negara bagian Amerika Serikat, yaitu Virginia. Mereka, ternyata telah melarang penyebaran gambar hasil teknologi deepfake yang bisa berpotensi untuk mengintimidasi orang lain sejak 2014 lalu.

Tidak tanggung, di Virginia jika kedapatan melakukan pelanggaran dengan deepfake ini, maka akan dijatuhi hukuman penjara 12 bulan dengan denda sekitar Rp3 Juta.

Di Indonesia sendiri, penyalahgunaan teknologi deepfake ini bisa masuk dalam kategori UU ITE dan pencemaran nama baik. Ketentuan hukuman penjara dan dendanya, tentu diatur sesuai dengan pelanggaran yang mereka lakukan.

 

Bagaimana Cara Melawan Hoaks Akibat Deepfake?

Secara garis besar, cara melawan hoaks yang disebabkan oleh teknologi deepfake ini adalah dengan literasi media dan melek teknologi.

Selain itu, masyarakat juga wajib untuk memverifikasi ulang setiap informasi ataupun foto dan video yang mereka dapatkan di internet. Jangan langsung percaya dan hindari mengambil referensi dari sumber yang tidak terpercaya.

Lebih lanjut, setelah mengetahui dampak dan bahaya dari deepfake ini. Mari sama-sama edukasi dan berikan pemahaman terutama kepada orang terdekat, supaya masyarakat terlepas dari belenggu hoaks di zaman sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Admin Biztech