Search
Close this search box.
Keamanan Data dalam Aplikasi Mobile: Tips dan Strategi Perlindungan
Insight Tips

Keamanan Data dalam Aplikasi Mobile: Tips dan Strategi Perlindungan

5/5 - (1 vote)

Aplikasi mobile memiliki dua jenis berdasarkan teknologi dan fungsionalitasnya. Aplikasi mobile berdasarkan teknologi berupa Short Message Service (SMS), aplikasi native seperti : Symbian, android, IOS. Ada juga halaman web mobile, mobile web widget serta aplikasi web mobile. Untuk fungsionalitas mencakup internet, business, entertainment, permainan, navigasi, dan media sosial.

Keberkerjaan aplikasi mobile tersebut selalu berhubungan dengan internet dan akibat terkoneksi dengan internet yang dasarnya sudah berhubungan dengan orang banyak, maka penggunaan aplikasi bisa rawan kebocoran data kalau tidak menerapkan keamanan data di dalam pemakaian aplikasi.

Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya keamanan dalam aplikasi mobile. Dimulai dengan memahami apa saja ancaman yang melekat pada aplikasi, tips perlindungan data, enkripsi dan keamanan data, manajemen akses pengguna, pembaruan dan patching, serta kasus sukses perlindungan data yang bisa dijadikan pedoman jika ditemui ancaman keamanan data yang menyelimuti aplikasi mobile. 

 

Ancaman Keamanan dalam Aplikasi Mobile

Identifikasi Berbagai Ancaman Keamanan yang Mungkin Dihadapi Pengguna Aplikasi Mobile: 

1. Serangan Malware

Jaringan wireless meliputi WI-FI dan Bluetooth. Kedua jaringan wireless tersebut dapat menjadi penghantar untuk menyerang aplikasi mobile, untuk itu perlu kehati-hatian dalam pemakaian dan penggunaan jaringan wireless, apalagi digunakan di area publik. 

Dampak serangan bisa dalam bentuk membaca transmisi wireless, melihat atau mencuri data, mendownload konten-konten berbahaya, memasukan malware. 

Serangan malware menjadi ancaman dalam keamanan aplikasi mobile. Malware merupakan perangkat lunak yang sengaja diciptakan untuk merusak sistem, server, atau jejaring komputer tanpa izin dari pemilik. Berkemungkinan memasukkan malware oleh si penyerang dilakukan untuk pencurian data atau informasi.

2. Kehilangan atau Pencurian Perangkat

Aplikasi mobile memuat berbagai informasi entah itu berhubungan dengan data pribadi ataupun bisnis. Namun apa jadinya jika seseorang kehilangan androidnya dan menjadi ancaman keamanan data dalam perpindahan tangan tanpa izin dari pemilik. 

Maka hal pertama yang bisa dilakukan ialah memblokir SIM dan memblokir akun yang berhubungan dengan transaksi. Kemudian, melacak lokasi smartphone dan melapor ke pihak kepolisian. 

3. Kebocoran Data

Kebocoran data melalui aplikasi bisa terjadi karena faktor internal dan eksternal. Masalah kebocoran data juga sudah sering terjadi di Indonesia. Untuk itu penyedia aplikasi harus membuat sistem keamanan yang kuat untuk mengatasi ancaman keamanan dan pemerintah mesti berperan aktif di dalamnya. 

4. Keamanan Aplikasi

Keamanan aplikasi menjadi tanggung jawab pengembang dan pemakainya. Keamanan aplikasi yang lemah akan mempermudah berbagai jenis serangan masuk ke aplikasi mobile. Pelanggaran data menjadi tidak terelakkan. Untuk itu penawar jasa aplikasi harus bijak dan paham persoalan keamanan aplikasi, serta untuk pengunduh juga harus cermat dalam mengunduh aplikasi, usahakan memakai aplikasi yang sudah terpercaya bisa dilihat melalui rating maupun komen.

Contoh insiden Keamanan Terkait Aplikasi Mobile

  1. Kebocoran data pengguna aplikasi eHAC dan dinonaktifkan pada 24 Agustus 2021. Pengungkapan kebocoran diungkapkan peneliti keamanan siber dari VPNMentor dan mengklaim kebocoran terjadi karena tidak adanya protokol keamanan aplikasi yang memadai, akibatnya aplikasi menjadi rentan untuk di hack. Untuk pengembang juga menggunakan database Elasticsearch yang dinilai kurang aman dalam penyimpanan data.
  2. 30 Juli 2021, terjadi perentasan pada situs Setkab.go.id sehingga tidak bisa diakses. Tampilan pada website berubah menjadi hitam dengan menampilkan foto demonstran membawa bendera putih. Berdasarkan penyelidikan peretasan terjadi akibat kelemahan pada sistem keamanan dan didukung dengan kelengahan operator. Barulah seminggu setelah kejadian situs tersebut kembali ke tangan pemerintah, dan pihak terkait memastikan tidak ada dokumen rahasia berada di situs Setkab.

Baca juga : Teknologi Blockchain: Mengubah Cara Bisnis dan Keuangan Beroperasi

Tips Perlindungan Data

Menyajikan Tips Praktis untuk Melindungi Data dalam Aplikasi Mobile:

  1. Pengguna aplikasi memastikan data pribadi terenkripsi atau ditransmisikan melalui internet
  2. Berhati-hati menggunakan aplikasi publik yang rentan terhadap penyerangan
  3. Tidak sembarangan mengklik tautan yang dimungkinkan menjadi tautan phishing, terutama dari sumber yang tidak dikenal
  4. Gunakan sandi atau password baik pada smartphone atau aplikasi yang sulit untuk ditebak, dan berbeda-beda. Usahakan memakai sandi atau password dengan kombinasi angka, huruf besar dan kecil atau simbol, biasakan jangan memakai tanggal lahir yang mudah diakses.
  5. Menggunakan mode incognito yang berguna mencegah orang lain melihat riwayat browsing.
  6. Tidak sembarangan memberikan akses aplikasi atau web terutama kepada orang lain yang tidak dikenal.

Strategi untuk Menghindari Kebocoran Data Pribadi:

  1. Human Error cara menghindarinya bisa dengan tidak sembarangan memakai situs website atau software dengan menggunakan data pribadi.
  2. Malware: tidak sembarangan menggunakan wifi publik yang tidak terjamin keamanannya dan usahakan memakai software asli. 
  3. Phishing : tidak sembarangan mengklik tautan dari email atau tautan yang mengarahkan ke website, kehatian-hatian dalam memberikan data pribadi juga diperlukan. Serta menghindari situs phishing dari website yang berbahaya, bisa juga menggunakan aplikasi anti virus. 
  4. Ketiga bentuk kebocoran data melalui aplikasi bisa dicegah dengan penggantian password atau sandi baik di email, mobile banking, media sosial dan tim ATM usahakan memakai password atau sandi yang tidak serupa dan cenderung sulit dipecahkan. 

Enkripsi dan Keamanan Data

Penjelasan mengenai pentingnya enkripsi data dalam aplikasi mobile.

Enkripsi atau penyandian data bisa menyulitkan orang lain dalam membaca data, dengan melakukan metode pengubahan bentuk data berubah menjadi kode yang sulit untuk diterjemahkan. Data atau pesan yang sudah dienkripsikan disebut sebagai cipertext. Namun, data yang sudah dienkripsikan bisa diubah menjadi pesan asli menggunakan kunci kriptografi oleh pihak berwenang. 

Enkripsi data dalam aplikasi mobile penting karena memiliki peran untuk melindungi dan menghindari penyalahgunaan data. Sehingga bisa menjadi salah satu cara dalam membentuk privasi data dalam aplikasi mobile. 

Metode enkripsi yang efektif untuk melindungi data sensitif.

Aplikasi yang sudah menerapkan metode enkripsi menjadi salah satu pertimbangan pengguna dalam mendownloadnya. Kenapa demikian? Karena penggunaan enkripsi akan meminimalisir pencurian data, dengan metode mengubah sandi menjadi kode yang sulit untuk diterjemahkan. 

Baca juga : Keamanan Internet of Things (IoT): Menjaga Perangkat Anda dari Serangan

Manajemen Akses Pengguna

  • Cara mengelola  akses pengguna dalam aplikasi mobile: 
  1. Pengaturan smartphone
  2. Masuk ke privasi
  3. Manajemen izin
  4. Di manajemen izin, seperti pengguna dapat memungkinkan penggunaan aplikasi kamera atau menolaknya. Atau bentuk akses data lainnya, sesuai dengan keinginan pengguna.
  • Pengaturan izin dan kontrol akses yang tepat : kontrol akses pengaturan izin sebaiknya hanya diberikan akses pada aplikasi yang benar-benar perlu dan sudah teruji keamanannya. 

Pembaruan dan Patching

Pentingnya Menjaga Aplikasi Mobile Tetap Diperbarui

Aplikasi yang ingin maju dalam keamanan data akan melakukan perbaikan, dan hal tersebut dapat dinikmati pengunduh baru. Namun, apa jadinya dengan pengunduh lama? Untuk itu pembaruan aplikasi mobile penting untuk dilakukan, agar akses keamanan bisa juga dinikmati pengguna lama. 

Strategi Patching untuk Mengatasi Kerentanan Keamanan

  1. Pengembang aplikasi memahami apa itu patching
  2. Memahami pertanggungjawaban untuk melakukan patching
  3. Perusahaan harus memiliki standar prosedur patching
  4. Memahami jadwal kapan rilisnya patching
  5. Melakukan perancangan dan pengelolaan lingkungan test yang realistis
  6. Tinjau terus proses dan hasil dari patching
  7. Patching juga dilakukan prioritas didasarkan pada level risiko
  8. Lakukan patching secara berkala
  9. Waspada pada kerentanan keamanan

Kasus Sukses Perlindungan Data

  • Kasus-kasus perusahaan atau aplikasi mobile yang berhasil melindungi data pengguna dengan baik : 

Aplikasi WhatsApp menjadi salah satu yang populer digunakan di Indonesia. Bukan tanpa alasan, WhatsApp menghadirkan fitur-fitur yang terbilang ringan. Namun, kepopuleran WhatsApp dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, semisal penyadapan akun WhatsApp pengguna lain. 

Bentuk pelanggaran keamanan tersebut mendorong aplikasi WhatsApp dalam melakukan pembaruan untuk melindungi data, dengan menyediakan fitur keamanan bawaan. Sehingga penggunaan WhatsApp masih bertahan dan diminati. 

Aplikasi Instagram juga melakukan peningkatan penggunaan dalam keamanan. Dengan menambah fitur baru, berupa fitur “Tentang Akun Ini” yang memberikan kepastian apakah akun tersebut valid atau tidak terutama berhubungan dengan akun tokoh publik, fitur pengajuan akun centang biru, dan autentikasi dua faktor untuk aplikasi pihak ketiga yang membantu proses log in ke Instagram. 

  • Pelajaran yang bisa dipetik dari kasus-kasus tersebut: 

untuk mempertahankan aplikasi memang butuh usaha ekstra, terutama dalam peningkatan keamanan. Sebab data privasi memiliki nilai dan menjadi asal muasal kejahatan jika tidak dilindungi baik dari tanggung jawab pengembang aplikasi atau orang yang bersangkutan. 

Baca juga : 8 Alat Penetration Testing yang Dapat Anda Percayai: Berani Menghadapi Serangan Cyber

Jadi, menjaga keamanan data dalam aplikasi mobile memang memiliki kisah tersendiri. Penggunaan yang aktif akan dinanti dengan kejahatan yang memanfaatkan teknologi. Memang menjaga data membutuhkan tanggung jawab dari pengguna dan pengembang aplikasi, karena data berharga dan penghargaan itu harus disandingkan dengan kesadaran keamanan penggunaan aplikasi mobile, yang sehari-hari dipakai publik untuk pemenuhan kebutuhan atau hiburan.

 

Jelajahi dunia teknologi dengan keberanian dan keterampilan melalui pelatihan Offensive Security kami. Tingkatkan keamanan bisnis Anda sekarang!

 

Referensi

3 Fitur Baru Instagram untuk Tingkatkan Keamanan Pengguna

Apa Itu Patch Management dan Mengapa Harus Dilakukan Secara Berkala?

6 Cara Melindungi Data Pribadi di Era Digital

https://youtu.be/tIFqR2UFJuY?si=6fK2wVeUW_ygEcb1

Enkripsi: Pengertian dan Manfaatnya

https://katadata.co.id/agung/berita/6316e77ce470b/4-cara-mencegah-kebocoran-data-pribadi

https://tekno.tempo.co/read/1501937/3-kasus-kebocoran-data-aplikasi-atau-situs-milik-pemerintah

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/lakukan-5-cara-ini-untuk-melindungi-data-pribadi-di-internet/

https://id.linkedin.com/pulse/keamanan-terhadap-mobile-aplikasi-dan-security-denny-setiadi

https://youtu.be/WU-VD5ToheA?si=Wi1fJjvYczn_HBmZ

https://youtu.be/4m6-J2cC5Ec?si=IaKLvHUQMOKeFxD7

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Admin Biztech