Saat ini, kepemilikan aplikasi seluler atau situs web oleh sebuah yayasan, perusahaan, atau lembaga pemerintah adalah suatu keharusan. Semuanya harus dipastikan berfungsi dengan baik dan aman. Oleh karena itu, aplikasi atau situs web tersebut perlu melewati proses evaluasi yang disebut sebagai uji penetrasi.
Penetration Testing aplikasi mobile adalah langkah penting dalam mengamankan aplikasi seluler dan website dari ancaman keamanan. Artikel akan membantu Anda memahami tentang pengujian penetrasi aplikasi mobile, mengapa itu penting, serta bagaimana melakukannya dengan benar.
Pengertian dan Pentingnya Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
Pengujian penetrasi adalah istilah yang merujuk pada proses menguji atau mengevaluasi tingkat keamanan sebuah sistem dan jaringan komputer. Evaluasi ini melibatkan simulasi serangan, dengan hasilnya bermanfaat bagi administrator sistem untuk meningkatkan keamanan jaringan komputer yang mereka kelola.
Namun, tujuan pengujian penetrasi tidak hanya sebatas peningkatan tingkat keamanan. Melalui pengujian penetrasi, sistem komputer dapat diidentifikasi kelemahannya, yang kemudian dapat dievaluasi kembali. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa kelemahan tersebut dapat diperbaiki, mencegah potensi tindak kejahatan siber atau serangan terhadap sistem yang bersangkutan.
Pengujian penetrasi dapat mengidentifikasi kerentanan dan kelemahan dalam aplikasi mobile, memungkinkan pengembang untuk memperbaiki masalah tersebut sebelum penyerang menyebarkannya. Oleh karena itu, tindakan ini bermanfaat untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut aman, andal, dan sesuai dengan standar keamanan.
Baca juga : 8 Alat Penetration Testing yang Dapat Anda Percayai: Berani Menghadapi Serangan Cyber
Tahapan Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
Proses Penetration Testing aplikasi mobile melibatkan sejumlah tahapan yang terurut sebagai berikut:
-
Perencanaan
Perencanaan adalah tahap awal dalam pengujian penetrasi. Pada tahap ini, tim keamanan akan menentukan tujuan pengujian, menentukan cakupan pengujian, serta merencanakan strategi dan pendekatan yang akan digunakan. Tujuan pengujian mungkin meliputi menemukan kerentanan, menguji kepatuhan terhadap standar keamanan tertentu, atau menguji respons tim keamanan terhadap serangan.
-
Pemindaian (Scanning)
Tahap pemindaian melibatkan pengidentifikasian permukaan aplikasi yang akan diuji, seperti URL, API, atau sumber daya terkait. Pemindaian juga mencakup pencarian terhadap informasi terbuka (OSINT) yang dapat digunakan oleh penyerang.
-
Mendapatkan Akses
Setelah permukaan aplikasi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencoba mengeksploitasi kerentanan yang ada untuk mendapatkan akses ke sistem. Hal ini mencakup berbagai serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), atau upaya peretasan kata sandi.
-
Mempertahankan Akses (Maintaining Access)
Setelah berhasil mendapatkan akses, pengujian penetrasi dapat melibatkan upaya untuk mempertahankan akses tersebut untuk waktu yang lebih lama. Ini membantu mengidentifikasi sejauh mana serangan dapat mempengaruhi sistem dan apa yang bisa dilakukan oleh penyerang.
-
Analisis Hasil
Setelah seluruh pengujian selesai, hasilnya harus dianalisis dengan cermat. Ini mencakup menganalisis kerentanan yang ditemukan, mengevaluasi tingkat risiko, dan menyusun laporan hasil pengujian penetrasi. Laporan ini harus berisi detail tentang kerentanan, langkah-langkah yang telah diambil, serta rekomendasi untuk mengatasi masalah keamanan yang ditemukan.
Pengujian penetrasi aplikasi mobile adalah bagian kunci dalam memastikan keamanan aplikasi mobile. Tahap-tahap ini dirancang untuk mengidentifikasi potensi kerentanan sebelum penyerang dapat mengeksploitasi mereka, sehingga pengembang dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki masalah keamanan dan melindungi data pengguna.
Baca juga : Mengatasi Kebocoran Data: Cara Mencegah dan Mengatasi Krisis Keamanan
Metodologi dan Pendekatan dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobil
-
Metodologi Pengujian
Metodologi pengujian penetrasi aplikasi mobile adalah pendekatan dan kerangka kerja yang digunakan oleh para profesional keamanan untuk melakukan pengujian penetrasi pada aplikasi seluler. Beberapa metodologi yang sering digunakan dalam pengujian penetrasi aplikasi mobile meliputi:
-
OWASP Mobile Application Security Testing (MAST)
Metodologi dari Organisasi Keamanan Aplikasi Web Terbuka (OWASP) yang memberikan panduan lengkap untuk pengujian keamanan aplikasi mobile. Ini mencakup pedoman langkah demi langkah untuk mengidentifikasi kerentanan umum dalam aplikasi mobile.
-
OWASP Mobile Security Testing Guide (MSTG)
Dokumen dari OWASP yang memberikan informasi mendalam tentang pengujian keamanan aplikasi mobile. Ini mencakup panduan teknis, alat-alat, dan skenario serangan.
-
Penetration Testing Execution Standard (PTES)
Metodologi yang mencakup berbagai panduan untuk melakukan pengujian penetrasi, termasuk pada aplikasi mobile. PTES memandu profesional keamanan melalui berbagai tahapan, mulai dari perencanaan hingga pelaporan hasil.
-
Pendekatan dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
Pendekatan dalam pengujian penetrasi aplikasi mobile melibatkan serangkaian langkah dan proses yang harus diikuti untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan benar. Beberapa pendekatan yang umum digunakan, yaitu:
-
Black Box Testing
Pendekatan di mana pengujian dilakukan tanpa pengetahuan mendalam tentang kode sumber aplikasi. Penyerang memperlakukan aplikasi seperti “kotak hitam” dan mencoba mengeksploitasi kerentanan berdasarkan perilaku dan interaksi aplikasi.
-
White Box Testing
Pendekatan yang memeriksa kode sumber aplikasi secara mendalam. Ini melibatkan akses ke kode aplikasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang cara aplikasi berfungsi.
-
Gray Box Testing
Pendekatan yang mencampur elemen black box dan white box. Pengujian dilakukan dengan sebagian pengetahuan tentang kode sumber aplikasi.
-
Automated Testing
Penggunaan alat dan skrip otomatis untuk mengidentifikasi kerentanan. Ini memungkinkan pengujian yang lebih cepat dan repetitif.
-
Teknik-teknik yang Digunakan dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
Ada berbagai teknik yang digunakan dalam pengujian penetrasi aplikasi mobile untuk mengidentifikasi kerentanan. Beberapa contoh teknik yaitu:
-
SQL Injection (SQLi)
Teknik yang mencoba mengeksploitasi kerentanan dalam pengolahan input SQL oleh aplikasi. Penyerang mencoba memasukkan perintah SQL berbahaya yang dapat mengakses atau merusak database.
-
Cross-Site Scripting (XSS)
Teknik yang mencoba menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web atau aplikasi mobile, yang kemudian dieksekusi oleh pengguna yang melihat halaman tersebut.
-
Insecure Data Storage
Pemeriksaan terhadap bagaimana data sensitif disimpan di perangkat. Jika data disimpan tanpa enkripsi atau perlindungan yang cukup, hal ini dapat dieksploitasi.
-
Man-in-the-Middle (MitM) Attack
Teknik yang mencoba menyusup dalam komunikasi antara aplikasi mobile dan server, sehingga penyerang dapat mencuri atau memanipulasi data yang dikirimkan.
-
Broken Authentication
Pemeriksaan terhadap kelemahan dalam proses otentikasi dan otorisasi, yang dapat memungkinkan penyerang untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun atau data pengguna.
Penggunaan teknik-teknik ini dalam Penetration Testing membantu mengidentifikasi kerentanan potensial dalam aplikasi mobile, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil untuk meningkatkan keamanan.
Baca juga : Kejahatan Cyber: Cara Menanggulangi Ancaman dan Meningkatkan Keamanan Online Anda
Contoh Teknik dan Alat dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
Contoh Teknik dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
-
SQL Injection (SQLi)
Teknik ini mencoba menyusupkan perintah SQL berbahaya ke dalam input aplikasi mobile, dengan harapan mendapatkan akses ke database. Misalnya, jika sebuah aplikasi menerima input teks yang digunakan dalam kueri SQL tanpa penyaringan, penyerang dapat mencoba memasukkan perintah SQL yang akan mengakses data pengguna.
-
Cross-Site Scripting (XSS)
Dalam pengujian penetrasi, teknik XSS bisa digunakan untuk mencoba menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman aplikasi mobile. Ini memungkinkan penyerang untuk mengeksploitasi pengguna yang melihat halaman tersebut dan mencuri informasi, seperti token sesi atau data pengguna.
-
Man-in-the-Middle (MitM) Attack
Dalam pengujian penetrasi, penyerang dapat mencoba untuk menyusup dalam komunikasi antara aplikasi mobile dan server dengan menggunakan teknik MitM. Ini dapat mengakibatkan pencurian data, seperti kata sandi atau informasi pribadi, karena penyerang dapat memantau dan memanipulasi lalu lintas data.
Contoh Alat dalam Pengujian Penetrasi Aplikasi Mobile
-
Burp Suite
Burp Suite adalah alat penetrasi yang serbaguna dan kuat yang digunakan untuk menguji keamanan aplikasi web dan juga aplikasi mobile. Ini memungkinkan peneliti keamanan untuk memproksi lalu lintas aplikasi mobile, menganalisis permintaan HTTP, mengidentifikasi kerentanan, dan melakukan serangan seperti SQLi atau XSS.
-
OWASP Zed Attack Proxy (ZAP)
ZAP adalah alat sumber terbuka yang dikembangkan oleh OWASP untuk pengujian keamanan aplikasi web dan mobile. Ini menyediakan berbagai fitur, termasuk pemindaian kerentanan, analisis keamanan, dan pemantauan lalu lintas.
-
MobSF (Mobile Security Framework)
MobSF adalah alat yang dirancang khusus untuk pengujian keamanan aplikasi mobile. Ini dapat digunakan untuk menganalisis aplikasi Android dan iOS, mengeksploitasi kerentanan, dan memeriksa izin aplikasi.
-
AppSpider
AppSpider adalah alat yang menyediakan pemindaian otomatis dan uji penetrasi aplikasi mobile. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kerentanan dan memeriksa kepatuhan aplikasi terhadap regulasi keamanan.
Penggunaan teknik-teknik dan alat-alat Penetration Testing aplikasi mobile membantu para profesional keamanan untuk mengidentifikasi kerentanan potensial dan memastikan bahwa aplikasi mobile tahan terhadap serangan siber.
Baca juga : Mengenal Security Operation Center (SOC): Mata dan Telinga untuk Keamanan Digital
Dalam rangka memastikan keamanan aplikasi mobile, pengujian penetrasi merupakan langkah kunci untuk membantu mengidentifikasi kerentanan potensial sebelum penyerang beraksi. Tindakan dilakukan melalui metodologi yang tepat seperti OWASP MAST atau MSTG. Pengujian mencakup perencanaan, pemindaian, upaya mendapatkan dan mempertahankan akses, serta analisis hasil.
Untuk melaksanakan Penetration Testing aplikasi mobile dengan efektif, dapat melakukannya dengan mengikuti metodologi yang telah ditetapkan, mengidentifikasi kerentanan dengan cermat, serta secara berkala melakukan pengujian untuk menjaga keamanan aplikasi seluler secara berkelanjutan.
Dari penjelasan ini dapat dimengerti pentingnya mengintegrasikan praktik keamanan dalam pengembangan perangkat lunak dan merespons dengan cepat hasil pengujian penetrasi. Tujuannya untuk mengatasi kerentanan yang ditemukan. Dengan melakukan ini, aplikasi mobile dapat menjadi lebih aman dan andal bagi pengguna dan organisasi yang mengembangkannya.
Perkuat pertahanan aplikasi mobile Anda melalui Training Penetration Testing khusus kami. Jamin keamanan pengguna dan data Anda dengan pelatihan intensif dari para ahli keamanan kami.