Penyajian konten yang menarik menjadi tren hari ini, agar pesan yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami dan menjangkau audiens lebih luas. Sehingga konten harus dikemas dalam desain visual yang membuat orang tertarik untuk melihatnya.
Kebutuhan tersebut yang membuat skill data visualization atau pun data storytelling sangat penting untuk dikuasai di tengah kemajuan teknologi, terutama dalam mengolah dan menyampaikan data-data yang berkaitan dengan laporan atau pun kinerja perusahaan. Apalagi orang lebih mudah untuk memahami melihat gambar atau ilustrasi daripada membaca tulisan.
Pengertian Data Visualization dan Data Storytelling
Kita tentu ingin bila tumpukan-tumpukan data yang akan dijadikan acuan atau referensi disajikan dalam tampilan menarik dan simple. Kita dan audiens juga akan lebih mudah memahami pesan yang akan disampaikan dalam data tersebut.
Data visualization
Data visualization atau visual data merupakan metode untuk menerjemahkan informasi, data dalam bentuk visual seperti grafik, tabel, diagram, bagan, hingga peta.
Visualisasi data juga merupakan elemen dari disiplin Data Presentation Architecture (DPA) yang digunakan untuk sebagai salah satu pola komunikasi dalam menyampaikan data atau informasi yang komplek dan universal menjadi visual yang sederhana.
Data storytelling
Data storytelling merupakan sebuah metode untuk menyampaikan kontens dimana data sebagai pokok utama pesan yang dikemas dengan narasi yang ringkas dan menarik. Data storytelling menitikberatkan pada penyampaian informasi, wawasan dan solusi atas permasalahan berdasarkan data-data yang akan dijadikan acuan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan.
Data storytelling kini telah menjadi salah satu skill yang dibutuhkan dalam pengembangan bisnis khususnya pada penguatan digitalisasi perusahaan. Karena akan memberikan kemudahan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas di sosial media.
Perbedaan Data Visualization dan Data Storytelling
Meski data visualization dan data storytelling ini memiliki tujuan yang sama yaitu menerjemahkan data ke dalam bentuk yang lebih menarik dan mudah pahami, namun terdapat sejumlah perbedaan yang cukup kontras antara keduanya:
1.Fokus
Poin pembeda pertama adalah fokus dari kedua metode tersebut. Data visualization lebih identik dengan tampilan grafis yang beragam dan menarik. Sementara data storytelling fokus pada penggunaan narasi atau cerita dalam menyampaikan data-data yang telah diolah.
2. Sasaran
Perbedaan selanjutnya adalah sasaran dari data yang ingin disampaikan. Data visualization akan menunjukkan apa (what) dari data yang diterjemahkan. Sedangkan data storytelling menjawab atau menjelaskan penyebab (why) dari data yang diolah.
3.Karakteristik
Kedua metode ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda. Data storytelling yang dikemas dengan narasi merupakan strategi untuk membuat audien lebih mudah memahami informasi yang dibagikan. Sedangkan visualisasi data merupakan strategi untuk menarik audiens.
Penggunaan Data Visualization dan Data Storytelling
Kedua data ini dapat digunakan bersamaan untuk saling melengkapi. Visualisasi data yang ciamik kemudian disisipi oleh narasi yang menarik akan membuat audiens lebih mudah untuk memahami informasi yang disampaikan.
- Laporan Kinerja Perusahaan
Laporan terkait kinerja perusahaan sering kali dipenuhi oleh berbagai data yang beragam mulai dari hasil evaluasi, capaian bisnis dan sebagainya. Hal ini akan lebih mudah dan menarik dilaporkan bila dikemas dalam data visualization dan data storytelling
- Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan menunjukkan pergerakan yang berbeda tiap bulannya, sehingga untuk lebih mudah diidentifikasi bisa dipaparkan dalam bentuk visual tabel yang lebih menarik dan simpel
- Presentasi Bisnis
Hal yang pertama kali dilihat audien saat kita memaparkan penawaran bisnis adalah file atau berkas yang akan kita presentasikan. Semakin menarik file tersebut semakin percaya audiens akan tawaran yang disampaikan.
Data visualization dan data storytelling telah menjadi kebutuhan hari ini, baik itu untuk kepentingan perusahaan atau pun personal dalam membuat laporan atau konten yang dikemas lebih menarik, simple dan mudah dipahami. Kamu juga bisa bereksperimen dengan mengkombinasikan keduanya untuk hasil yang lebih memuaskan.